Akuarium
Akuarium
merupakan sarana utama dalam melakukan aktivitas budidaya ikan. Industri ikan
hias sebesar apapun pasti juga menggunakan akuarium karena kualitas ikan dapat
diketahui dengan jelas dibandingkan jenis bak lainnya.
Ikan
sekelas arwanapun betapapun baik kualitasnya, tetap tidak bisa dilihat dengan
jelas menggunakan kolam. Nah, disinilah peran aquarium didalam industri ikan
hias.
Selain
mudah dibersihkan, aquarium juga menghemat tempat karena bisa disusun 3 bahkan
4 susun. Ukurannya pun cukup beragam. Ada aquarium ukuran kecil 40x30x30 cm,
ukuran sedang 80x40x40cm, atau ukuran besar sekitar 120x50x50 cm.
Dilihat
dari bahan pembuatannya. Akuarium terbagi dua ada aquarium yang terbuat dari
kaca dan akuarium yang terbuat dari mika.
Penggunaan
akuarium paling baik untuk pemeliharaan benih. Hal ini karena akuarium mudah
dibersihkan tanpa perlu takut ikan berukuran kecil akan ikut terbuang.
Permukaan akuarium yang transparan juga membuat ikan didalamnya mudah terlihat
sehingga apabila ada ikan yang mati dapat segera diketahui dan bisa dilakukan
tindakan sedini mungkin.
Kolam atau bak
semen
Ukuran
kolam atau bak semen sangat bervariasi, tidak ada ketentuan yang mengatur
ukuran maupun bentuknya. Umumnya kolam bak semen yang dimiliki pembudidaya ikan
hias berada di pekarangan rumah sehingga ukuran maupun bentuknya terkadang
disesuaikan dengan ukuran dan bentuk lahan pekarangan. Demikian pula bahan
pembuat kolam. Ada yang terbuat dari batako ada pula dari bata merah. Belum ada
laporan tentang pengaruh perbedaan ini pada kehidupan ikan.kebanyakan kolam
berukuran 1mx1m samnpai 2mx3m. Kedalamanya pun bervariasi dengan kisaran
25-40cm. Kedalaman kolam relatif dangkal memiliki keuntungan, yaitu difusi
oksigen dan sinar matahari bisa masuk sampai ke dasar kolam serta menghemat
penggunaan air. Bila panas terik, ikan dalam kolam perlu diberi naungan berupa
atap atau tanaman air.
Penggunaan
kolam berupa bak semen yang masih baru harus hati-hati karena selain bau semen
kurang baik untuk ikan. pH airnya pun cepat naik akibat kikisan semen, bahkan
bisa terjadi sindrom kolam baru, yaitu kondisi cepatnya pembentukan racun
amonia dan nitrit akibat tumbuhnya bakteri pengurai. Oleh karena itu, sebelum
digunakan sebagai wadah pemeliharaan, bak semen harius dicuci terlebih dahulu.
Selanjutnya kolam direndam dengan air yang sudah diberi batang pisang atau PK.
Perendaman dilakukan selama 3-5 hari.
Perlakuan
rendaman tidak hanya berlaku untuk kolam baru, tetapi juga untuk kolam bekas
pemeliharaan ikan sakit. Hanya saja, setelah dicuci bersih kolam tersebut
direndam air PK atau formalin berkadar rendah guna mematikan sisa bibit
penyakit dalam kolam. Bila poerlu, kolam dijemur sampai kering. Saluran-saluran
kolam diusahakan selalu bersih dan alirannya lancar. Hal ini penting untuk
dilakukan karena biasanya endapan air yang tidak mengalir sangat rawan
penyakit.
Lingkungan
kolam pun sebaiknya dijaga agar bersih. Rumput-rumput jangan dibiarkan tumbuh
meninggi karena rumput yang tinggi akan dijadikan media hidup dan berkembang
biak bagi capung. Bila ada sampah, sebaiknya segera dibuang agar tidak masuk ke
kolam.
Bak Fiberglass
Bak
fiberglass merupakan pilihan untuk menghemat tempat dan dapat dipindah-pindah.
Selain terbuat dari fiberglass, ada juga bak yang dapat dipindah-pindah dan
terbuat dari bahan plastik.
Bentuk
kolam dari bahan plastik dan fiberglass bermacam-macam, ada yang berbentuk
bujur sangkar, empat persegi panjang, kerucut, dan silinder. Ukuran bak juga
beraneka ragam, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan.
Bak
fiber berbentuk silinder atau bulat lebih banyak digunakan untuk membesarkan
benih ikan laut diberbagai industri peternakan ikan besar. Bentuk silindris
memangmempunyai kelebihan karena saat diputar dengan arus atau blower, semua
air akan berputar sehingga semua spot mempunyai peluang yang sama untuk
mendapatkan suplai oksigen. Kebanyakan ikan laut sangat sesuai memakai bak
berbentuk demikian. Untuk ikan air tawar tentu mempunyai perhitungan lain. Ikan
air tawar ada yang hidup didaerah menggenang (tenang). Mereka tidak terlalu
butuh kandungan oksigen terlarut yang tinggi sehingga bentuk kolam konvensional
atau bak yang berbentuk persegi panjang dan bujur sangkar adalah pilihan yang
tepat.